Wujudkan Pemilu Berintegritas yang Bermartabat Tanpa Hoax, SMA Negeri 2 Bersama Polres Toraja Utara Gelar Deklarasi Damai

TORAJA UTARA - Wujudkan pemilu yang berintegritas, bermartabat tanpa hoax, Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Toraja Utara, deklarasi pemilu damai bagi pemilih pemula, Selasa (16/1/2024).

Deklarasi pemilu damai pemilih pemula yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Toraja Utara pada hari Jumat (11/1/2024) tersebut, dihadiri langsung Kasat Intelkam Polres Toraja Utara AKP Petrus Sandale.

Baca juga: Brigjen TNI E. Reza Pahlevi Serahkan Tali Asih dari Kasad Kepada Siswa-Siswi SD YPK Sota Perbatasan RI-PNG Merauke

Selain dari unsur Polres Toraja Utara, deklarasi damai itu juga dihadiri oleh Andarias Tandi Toding selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Toraja Utara bersama jajaran guru dan pegawai serta sejumlah 130 siswa siswi sebagai pemilih pemula.

Dikonfirmasi hal melalui pesan Whatsappnya selaku Kasat Intelkam Polres Toraja Utara, Petrus Sandale mengatakan jika kegiatan deklarasi pemilu damai itu menyasar para pemilih pemula.

Baca juga: Jenderal Dudung Resmi Sandang Gelar Doktor Secara Cum Laude

"Giat ini untuk menyasar pemilih pemula di kalangan pelajar SMA yang sudah berumur 17 tahun dan sudah bisa memilih pada 14 Februari 2024 nantinya, " jelas AKP Petrus Sandale.

Lanjut kata AKP Petrus Sandale, jika para siswa siswi itu kebanyakan telah duduk di bangku kelas 3 SMA.

Baca juga: Kejar Pelaku Pencucian Uang, KPK Latih Aparat Penegak Hukum

Selain itu tutur AKP Petrus Sandale, jika kehadirannya bersama jajarannya pada deklarasi tersebut sebagai tanda bahwa Polres Toraja Utara fokus dan serius mengawal hak pilih.

"Kegiatan tersebut juga menjadi tanda bahwa Polres Toraja Utara fokus mengawal hak pilih pemilih pemula, serta memastikan mereka tidak terpengaruh oleh berbagai bentuk pelanggaran pemilu, " terangnya.

Baca juga: Diskusi Kompetensi: Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi

Deklarasi pemilu damai itu dikemas dalam bentuk testimoni himbauan dan sosialisasi pemilu damai tanpa Hoaks, tanpa Polarisasi Agama dari Kepala Sekolah, jajaran guru dan siswa siswi pemilih pemula. 

(Widian)

Baca juga: Kesejahteraan di Asia dalam Studi Kasus Pengasuhan Anak